Untuk Kalian, Terimakasih Banyak.



Pertemuan dengan kalian adalah takdir. Bercengkraman dengan kalian adalah skenario-Nya. Ah, saya benar-benar bersyukur telah di hadirkan pada tempat itu, saya benar-benar menyesal karena tak mengenal kalian lebih awal. Kalian yang saya sebut sebagai orang-orang hebat, berani, dan tangguh. Berani mengambil pilihan untuk berhijrah, berhijrah menjadi yang lebih baik, berhijrah ke jalan yang semoga saja semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Cerita indah perjalanan kalian  adalah inspirasi untuk saya. Hanya doa sebagai cara terbaik agar persaudaraan ini tetap kuat. Semoga istiqomah pada jalanNya, jalan para pejuang yang selalu di rindu, jalan Dakwah.


Pertemuan dengan kalian adalah takdir. Bercanda dengan kalian adalah skenario-Nya. Rasa senang, sedih, terluka, kecewa, marah, kesal, diam-diaman adalah nano-nano rasa yang mewarnai kebersamaan selama ini. Semua perasaan itu telah lalu, menjadi pembelajaran untuk saya sendiri sebagai bahan introspeksi dan evaluasi diri. Setidaknya dari itu semua saya bisa belajar agar tetap kuat, belajar untuk tidak malas, belajar untuk tidak mudah marah, belajar untuk senantiasa membangun prasangka positif,  belajar untuk ikhlas, belajar untuk sabaaaaaaaaaar.Masya Allah banget dah kalau sama kalian, orang yang gak sabar jadi sabar banget, apalagi yang udah dasarnya sabar. Iya, itu kalian  yang kalau ketemu sudah menularkan energi positif.


Pertemuan dengan kalian  adalah takdir. Bermain dengan kalian  adalah skenario-Nya. Ah, saya selalu dibuat kagum dengan kalian. Sesibuk apapun, seberat apapun dalam menyelesaikan tugas-tugas tetapi masih menyempatkan diri untuk Mengingat dan Memuji Dia. Ukhuwah ini, terasa begitu manis. Tak perlu gula atau semacamnya sebagai pemanis, cukup dengan saling menyapa satu sama lain, bertanya kabar, dan atau saling melempar senyum saat berpapasan (khusus buat sesame perempuan saja -__-). Pertemuan ini bukan hanya tentang menyelesaiakan tugas dan kerjasama antara program satu dengan lain, semuanya lebih dari itu. Tentang berproses. Tentang berhijrah. Tentang dakwah. Tentang saling mendoakan. Alhamdulillah, saya bersyukur pernah berada diantara kalian .


Rasanya otak saya terus memerintah otot-otot tangan agar mengetik sedikit saja tentang kalian, perempuan-perempuan tangguh yang saya kenal selama berada di tanah rantau. Ya.


Mbak tiwi. Perempuan paling sabar ngurusin kita-kita yang banyak tingkah, banyak mau, banyak cerita, banyak minta.
Mbak nunung. Yang bikin grup forkalam madani jadi gempar tiba-tiba.  Kalau ingat mbak satu ini, ingatnya insiden kunci kosan yang dibawa sama ketua departmentnya. (ngakak baca chatt-nya).

Mbak nur. Yang ngurusin keuangan forkalam. Yang kalau nagih kas, kalemnya. Mbak, jangan kalem-kalem kalau nagih uang kas. (hehee).
Mbak ayus. Yang sedang sibuk ngurus tugas akhirnya semoga lancar, dimudahkan, dan jangan lupa ngundang kita-kita kalau mau wisuda. Oke?.

Ada Rifda. Yang kemana-mana selalu di anggap mahasiswa baru. Yang sore tadi (25 desember 2016) terharu gak mau pisah sama sosmed-nya Forkalam. (udah jangan nangis terusss).
Ada tanty. Yang ribet sama sertifikat pengurus saat kita-kita lagi terharu setelah Muktamar selesai. Buk sekretaris, jangan sampai mengikuti jejak kita #eh, ngikutin saya maksudnya. Kamu haru tetap kalem. Harus!!!

Ada mega. Yang super sibuk ngurusin kader-kader tertua hingga termuda dengan segala sifatnya. Jadi kuat ya, jangan kapok. (haiyaaak).
Ada oktiv. Kalau oktiv udah ngomong, halus banget. Masya Allah. Semoga segera jadi entrepreneur muda, hafidzah, terus ketemu Abdullah benaran. #eh

Ada Mbak siti. Ibunya sekret nih, kalau ke sekret pasti ketemu sama laptopnya mbak siti. (hehe) mbak siti jangan panikan lagi yak, dibuat kalem dan adem saja. Semua pasti berlalu bukan (?) (haha)
Ada tika. Sering-sering berkunjung ke sekret yak, jangan capek-capek tapi jangan lupa ngerjakan laporan (wiuuuuh)

Para pengurus harian, pengurus department, dan adek-adek 2015 dan 2016 yang tak bisa dituliskan semua. Tiada kata yang bisa saya ucapkan selain ucapan Terimakasih, tiada pengikat yang lebih kuat dan kokoh selain doa antar muslim yang satu dengan muslim lain, tak ada kata-kata yang bisa mewakili perasaan saya ketika harus berpisah sore tadi (25 desember 2016), hanya ekspresi itu yang bisa saya berikan kepada kalian, ekspresi keceriaan.


Dan adek-adek 2015 yang saya cintai (beneran ini), terimakasih banyak-banyak sudah mau ikut menjadi bagian pengisi lembaran putih di kehidupan, Husnul. Well, bertemu dengan kalian itu bikin diri ini kelihatan harus banyak belajar lagi, banyak introspeksi diri. Secara tak langsung banyak hal yang sudah mbak pelajarin dari kalian. Kalian adalah para pejuang di jalan dakwah dengan beragam sifat, degradasi warna sifat yang indah. Ada yang kalem, ada yang alim banget, ada yang diam, ada yang cerewet, ada yang rajin, ada juga yang malas, ada yang pinter, ada yang pandai berpuisi, ada yang suka nge-lawak, dan ada-ada saja yang lain.


Maafkan saya, mbak husnul yang kalau di sekret suka bikin rusuh, kalau di jalan kadang cuek, kalau ngomong gak pernah berhenti. Maafkan saya, mbak husnul yang cerewet ini, yang sudah bikin kalian terluka dari ucapan saat bercengkraman, dari sikap saat bermain. Tetap jadi diri kalian sendiri, percantik diri kalian sendiri dengan warna kebaikan, berkarya tanpa batas, bermimpi hingga menembus langit-langit-Nya, pandai-pandai jaga diri dan tetaplah rendah hati.


Jadi muslimah yang memberikan energi positif bagi sesama, jadi muslimah yang menjadikan ladang syurga untuk ayah, saudara, suami dan anaknya kelak. Saya, mbak husnul sayang kalian semua, tetap saling mendoakan, menguatkan, dan mengingatkan. Titip Forkalam, temani pemimpinnya nanti untuk berlabuh di lautan duniawi untuk menyebarkan kebaikan, menyebarkan islam. Temani pemimpinnya nanti dalam menegakkan syarit-syariat islam, tetap berprasangka baik kepada Allah, kepada pemimpin, kepada saudara yang lain, manisnya dakwah ini akan terasa indah jika mau sabar dan ikhlas dalam menjalankannya. Mengutip dari tulisan Imam  Asy-Syafi’i.

“dalam berjalan di jalan Allah berlarilah, jika dengan itu engkau tak mampu maka berjalanlah, jika dengan itu juga engkau tak mampu berjalan seringan mungkin kau bisa, jika dengan itu engkau tidak bisa maka teruslah bergerak ke depan dengan merangkak, dan janganlah sekali-kali engkau berbalik arah” (imam syafi’i).


Dan teruntuk adek-adek 2016 selamat datang di rumah para pejuang, selamat datang di jalan para pejuang, di pundak-pundak kalian telah Allah titipkan amanah itu. Amanah untuk berdakwah. Saya, mbak husnul walapun belum kenal banget tapi udah sayang sekali sama kalian. Ini karena Allah telah menumbuhkan pada masing hati-hati kita yaitu cinta.


Btw, itu hanya beberapa hal yang bisa saya tuliskan, aslinya masih banyak banget. Tidak cukup waktu untuk dijabarkan semuanya, biar sebagian yang lain tersimpan rapi di sudut hati bernamakan kotak kenangan.


Sore kemarin, tepat tanggal 25 Desember 2016 resmi jadi DEMISIONER. Yeah.

Dan lagi, terimakasih kasih banyak atas kerja sama, atas partisipasi, atas kontribusi nyata, atas kesabaran, atas keikhlasan, atau atas keterpaksaan dalam membantu dan memberikan saran, nasehat, kritikan kepada saya. Terimakasih banyak yang udah bersedia meluangkan waktunya, menunda waktu pulang kampung, atau menunda waktu libur karena harus mengikuti agenda forkalam, dan acara lainnya. Terimakasih banyak sudah mengajarkan saya banyak hal, Terimakasih banyak sudah menjadi tempat saya untuk mengekspresikan seluruh rasa.


Untuk pengurus harian dan pengurus department, terimakasih banyak-banyak. Maaf selama perjalanan kemarin telah banyak merepotkan. Kalian adalah makhluk heterogen yang telah membantu saya mencoret-coret kertas putih kehidupan itu menjadi berwarna.


Kalian yang saya temukan di jalan dakwah ini, tetap menjadi kuat, tetap berikan yang terbaik se-mampunya, tetap memberi pengaruh baik di setiap keadaan, doa-doa terbaik untuk kalian. Ingat Allah, Bawa Allah, libatkan Allah dalam melangkah menjelajahi dunia kehidupan ini. Jalan yang sedang ditempuh bukan jalan yang mudah, maka jangan berjalan sendiri-sendiri. Genggam tangan, saling merangkul, dan saling bahu-membahu dengan saudaramu, melangkahlah bawa islam, sampaikan lah apapun yang kalian tahu, lakukan yang terbaik, dakwah adalah tugas kita semua, menyampaikan kebenaran adalah tugas kita semua, di jalan para pejuang ini ada banyak duri, banyak kerikil, banyak penghalang maka saling kuat-mengutkanlah, semoga Allah senantiasa menolong dan membantu kita.


Ah, ilmu saya belum seberapa, pengalaman saya belum banyak, kontribusi saya belum banyak. Dengan ilmu yang minim ini, atas apa yang telas saya coba sampaikan. Semoga tidak ada hati yang terluka.
Sekali lagi terimakasih banyak untuk segala kerjasamanya, pak ketua umum forkalam, pak wakil ketua umum, bu sekretaris umum, bu ketua keputrian, kabir dan sekbir, kadept dan sekdept. Para pejuang kabinet Al-Fatih, senantiasa rapatkan barisan lalu tebarkan kebaikan dimanapun kalian berada. Ya, kalian adalah Para Heterogen dengan keunikan masing-masing.


Yang sudah demisioner, yang kesibukannya mulai berkurang (mungkin). Hati-hati, biasanya semakin banyak waktu luang, waktu kosong, godaan semakin menjadi-jadi. Jangan sampai lalai, yak. Jangan lupa saling ingetin, yak. Jalan bareng, main bareng, ngumpul bareng hingga tempat terbaik-Nya nanti, Jannah-Nya. Aamiin, Ya Rabb.


Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” ((QS. Al-Insyirah ; 7))

26/12/2016_______13.31  



sedikit definisi, jadi Forkalam itu singkatan dari Forum Kajian Islam. Forkalam ini berada di fakultas MATEMATIKA dan IPA (MIPA) Universitas Brawijaya Malang. udaah, itu saja. 
Tetap bahagia, tetap berprasangka baik. :)



Lomba Menyusun huruf Hijaiyah saat Acara Qurban 2016, september
Kenangan PILAR 2 2016, desember.


Stan Forkalam di MIPEX 2016, November

panitia akhwat seminar dan talkshow 2016, November

games di lapangan saat PILAR 2

kelompok paling gak kreatif, forkalam day

panitia dan peserta PILAR 2


panitia dan peserta PILAR 1, 2015

Komentar