Alhamdulillah keinginan untuk belajar dari salah
satu guru terbaik (menurut gue) di
akademik tempat gue sedang menempuh study telah tersampaikan kemarin,
beberapa hari yang lalu setelah jam kuliah usai. Awalnya gue nge-rasa banget
jadi mahasiswa yang lambat, tak gercep, saat
yang lain sedang pusing-pusingnya akan berguru ke siapa sesuai bidang minat
untuk tugas akhir, gue malah masih bingung sama bidang minat mana yang akan gue
pilih. Saat yang lain udah menghubungi guru yang menjadi pembimbingnya kelak,
gue masih ngurus, masih curhatan mengenai apakah akan PKL atau tidak liburan
nanti. Saat yang lain sudah punya tempat tujuan PKL, sibuk ngurus proposal ini
itu, sibuk dan sibuk lainnya, tapi gue masih di buat bimbang apakah PKL atau
tidak. Apa cuman gue yang lambat? Apa cuman gue yang nge-rasa tertinggal gini?
Apa cuman gue yang terlalu santai? Ah, ini membuat gue sungguh-sungguh harus
belajar banyak.
Karena gue suka bingung, kebanyakan mikir yang
tidak-tidak, kebanyakan pertimbangan.
Akhirnya gue mutusin untuk lebih gercep dan sesitif sama sekitar (untuk
kebaikan masa depan gue), untuk meminimalisirkan kisah lama itu tak berulang.
Hehe.
Kalau boleh jujur, gue sebenarnya belum
ngerti-ngerti banget tentang gimana sih kita tahu bahwa sudah ada petunjuk dari
Allah terhadap pilihan yang terbaik di antara pilihan lain. Gue mencoba untuk
bangun, sholat istikharah minta petunjuk, doa semoga di berikan pilihan yang
terbaik, diskusi sana-sini sama kakak tingkat, me-wawancarai mereka. Lalu, keesokan
harinya berbagai macam yang gue rasakan, awalnya begitu yakin, lantas seperti
ragu-ragu dan berniat memilih yang lain. Jujur gue bingung sekali, apakah
petunjuk Allah sudah datang atau belum? Apakah jalan yang terbaik untuk gue
yang itu atau selain dua pilihan yang gue risaukan. Berbagai pertanyaan muncul,
gimana sih rasanya itu kalau sudah ada petunjuk dari Allah? Gimana hati kita
akan merespon petunjuk itu? Apa sih doa yang pas biar Allah gak bingung
dengerin doa gue yang mbulaaat
seperti bola? Gimana gue bisa memastikan petunjuk itu datang, apakah saat merasakan
yakin se-yakinnya dengan pilihan satu atau tumbuh perasaan ragu-ragu terhadap
pilihan yang sama.
Kata orang petunjuk biasanya datang lewat mimpi?
Tapi gue gak pernah mimpiin tentang pilihan-pilihan itu hingga sekarang. Kata
orang petunjuk itu datang dari sikap seseorang tersebut, terlihat menjengkelkan
atau tambah baik? Tapi gue malah sebaliknya, merasakan kebaikan dari pihak lain,
pilihan lain. Ada yang bilang kalau petunjuk itu di berinya keyakinan yang luar
biasa kepada kita, tapi gue gak merasa yakin terus, bahkan ini yang membuat
bingung, adalah terkadang muncul rasa ragu-ragu yang sangat luar biasa pula.
Lantas bagaimana gue harus menyikapi ini semua? Apakah petunjuk itu sudah
datang, tapi gue aja yang kurang peka?
Sepertinya semua kembali ke diri kita sendiri.
Mungkin iya, atau mungkin tidak. Dalam sejarah hidup
gue, gak ada yang namanya memilih satu diantara beberapa pilihan, lebih
tepatnya jarang. Gue terlalu lama berada pada zona lurus dan nyaman. berselimut
di balik harta benda kedua orang tua. Gue tahu ini salah, dan harus segera
diperbaiki. Gue tahu ini telalu berlebihan, makanya gue harus berubah. Melawan angin,
melawan arus, melawan kemalasan, melawan kenyamanaan yang dapat menjerumuskan
dalam keburukan dan kemiskinan. Hingga sekarang gue masih bingung sama yang
namanya bahwa petunjuk itu sudah datang dan belum setelah berdoa dan ikhtiar.
Apa cuman gue yang ngerasa gini?
Memang benar, kayaknya kepekaan hati dan perasaan
gue harus ditajamkan lagi, harus lebih sensitif, harus lebih peka tapi jangan
sampai baper. Mungkin saat ini gue
harus banyak membaca buku, banyak berdiskusi, membuka mata lebar-lebar, membuka
telinga lebar-lebar, dan berusaha menutup mulut untuk tak menyakiti orang lain.
Mungkin saat ini gue harus mulai meyakinkan diri untuk percaya dan berusaha
memperjuangkan pilihan itu, berusaha positif bahwa itu adalah pilihan yang di
tunjukkan oleh Allah. Iya, gue harus mencoba meyakinkan diri gue, memberantas
segala keraguan yang muncul, anggap saja bahwa itu memang benar-benar
petunjukNya. Mungkin seiring berjalannya waktu gue akan paham sendiri, nanti.
Semoga saja.
Setidaknya, dengan apa yang gue rasakan sekarang
adalah hal yang tetap harus di syukuri. Gue setidaknya harus berusaha lebih
untuk meyakinkan diri gue sendiri kalau pasti bisa menjalaninya. Setiap
keraguan itu muncul gue harus bisa mengendalikannya. Perasaan ragu-ragu itu
mungkin hanya bisikan tersebab masa depan gue adalah tergantung pada pilihan
gue sekarang. Biarpun belum terlalu paham sama petunjuk itu sudah datang atau
belum dari Allah, gue tetap harus bersyukur untuk hari ini, untuk perasaan ragu
dan yakin, untuk kesempatan bertemu yang lain, kesempatan mendapatkan nasehat
dan kesempatan untuk melakukan kesalahan dan kebaikan.
Tulisan ini hanya tulisan biasa dari seorang manusia
yang sedang mencari kebenaran dan ingin semakin dekat dengan Rabb-nya. seorang
manusia biasa yang suka bingung, yang suka menasehati orang lain padahal diri
sendiri butuh banget nasehat orang lain L. Jjika ada yang suka Alhamdulillah, jika ada yang
tak suka juga Alhamdulillah. Setidaknya gue bisa merasakan perasaan plong, gitu. hehe
Komentar
Posting Komentar