(Akhirnya) Pulang, #ceritarandombag. 1

Halo semuanya. Hehe.

Awal September ini, akan mencoba aktif kembali. Heuheu. Di mulai dari cerita-cerita random tentang beberapa aktivitas yang masih keinget dan berkesempatan untuk menuliskannya (mengetiknya kali yang lebih tepat). Yuhu. Oke, langsung aja ya dimulai. Selamat Membaca, jangan lupa camilannya J
___________________

Pertanyaan “kapan pulang” saat bulan Ramadhan kemarin, jadi ngalah-ngalahin pertanyaan “kapan nikah” ya (ngerasa gitu sih). hahaha. Dalam sehari bisa berkali-kali. Huhu. Ketemu orang di Fakultas, di kos, di rumah UA (kalau di jawa biasanya Budhe), di jalan, di tempat makan, di chat, di lab, di masjid, di lapangan rektorat, pertanyaannya sama. “kapan pulang?”. Rada-rada bosan euy. Ternyata oh ternyata, begitukah rasanya terus-terusan ditanyain dengan pertanyaan yang sama. Padahal yang nanya beda-beda sih. Mana tahu kalau pertanyaan itu udah ditanyain sama yang lain dari kemarin. Mungkin sebagai latian untuk menguji kesabaran sebelum ditanya “kapan-kapan-kapan” yang lainnya nanti. Hahahaha. Sebenarnya mau banget pulang. Cuman waktu dan kondisi saat itu sedang tidak pas untuk ditinggal berlibur. Maklum kalau pulang kampong, godaan untuk mainnya gede. Tekad-ku untuk tidak bermain seharian belum sekuat orang-orang. Astaga L. Ya gitu deh, yang pernah ngerasa gitu -- kita senasib seperjuangan ya. Cielah. Dan, hari terakhir masuk kampus pun masih nongkrong depan gedung kimia, dengan yuni, vista.

Seminggu setelah itu….

Takbir di masjid-masjid, di TV, di sepanjang jalan kerto, dan di jalan-jalan raya mulai terdengar. Adem. Sedih. Terharu. Semoga masih ada umur di ramadhan berikutnya. Aamiin.

Yeah. Berakhir dengan Idul Fitri di Malang. Untung masih ada keluarga ya. Jadi, Alhamdulillah enaklah. Masih ada keluarga walaupun suasananya beda banget-banget. Kalau di rumah orang tua, setelah subuh pada ribet dan sibuk sendiri. Bersembilan orang cukup membuat rumah macam tak terurus. Berantakan. Kacau. Dimulai dari nyiapin sajadah, mukena, nyetrika baju, jilbab, nyari kaos kaki, nyari daleman hijab, nyari tas buat buat mukena. Ribet. Dan semuanya disiapin subuh-subuh. Gak kapok-kapok ya kakak-beradik ini. Dimarahin iya. Tapi teutep ngulang lagi. Hehe. Tapi, di rumah UA bener-bener beda. Orang-orangnya ga ribet nyiapin ini itu. Santai. Adem ayem tenang gitu. Ga ada tuh teriak-teriak minta tolong nyetrika-in ini itu. Ambilin ini itu. semuanya adem-adem tenang. Aku pun merasa bahwa hari ini bukan Idul Fitri. Hehehe. Dan, masih sempat sarapan dengan tenang pula (tanpa perasaan buru-buru, kesiangan, ya santai gitu :D). Enak pula. yaAllah. Liat semua itu jadi senyum-senyum sendiri. Oh, menyenangkan juga sih ini.

Kembali ke pertanyaan “kapan pulang”. Wkwkwkwk. Sekarang, kalau ada yang tanya lagi “kapan pulang” biasanya di chat, dengan perasaan bahagia gimana gituh bisa jawab “lagi di rumah ini. hehe” dan rata-rata membalas “waaaah, Alhamdulillah ya. Akhirnya pulang juga” atau “ yey, pulang kampong” ya semacam itu. Dan, ku jadi bertanya-tanya. Kok kasian banget ya jadinya aku ga pulang lebaran kemarin. Padahal kan baru pertama itu doang ga pulang. Padahal juga masih ada yang ga pulang 2-3 tahun-an atau lebih. Aku baru setahun ga pulang. Gimana yang lain yang bertahun-tahun ya L. Bersyukurlah kau nul. Bersyukur karena masih ada yang peduli. Prihatin. Ikutan ngerasa gimana ga enaknya jauh sama keluarga serta merasa sedih karena ga bisa membersamai momen Idul Fitri dengan keluarga. Yeah. Makasih orang-orang baik. Makasih sudah peduli dan merasa iba dengan nasibku kemarin. Heuheheueuehueuehu. Duh, jadi kemana-mana. Hahahaha.

First time. Halo.
Yeah. Akhirnya pulang juga guys (gaya-gaya ala Vlogger). Dan, mau banget bikin Vlog pas perjalanan pulang kemarin. Cuma ya gitu, kok malu ya. Mau angkat kamera HP aja udah berpikiran yang enggak-enggak. Duh, jadi salut sama para Vlogger, berani dan tahan malu, belum lagi tatapan orang-orang sekitar yang gak bersahabat. Hehe. Patut dicontoh atas keberanian dan kegigihan mereka. Haiyak. Kembali ke topik nul. Heudeh. Iya gitu pokonya. Boro-boro mau ngeVlog, mau foto aja susah. Yeah. Akhirnya pulang guys. Merayakan detik-detik Agutus-san di kampong halaman. Walaupun ga kerasa momen tujuh belas-nya. hahahahahaha.
Langit Lombok. MasyaAllah
teman perjalanan. Fety.
Di rumah.
Setelah setahun lebih dikit ninggalin rumah dan orang-orangnya. Beda euy. Ditambah lagi ada ponaan baru. Dua bayi-bayi lucu dengan pipi jumbo macem bakpao yang sering nongkrong depan gerbang veteran kampus. Ehm. 

Maryam (kuning). Rumaisha (pink)
Aktivitas-aktivitas pun beda dong. Keesokan harinya, langsung go sawah. Panen jagung euy, kalau bahasa bimanya Poke Jago. Hehe. Dengan perasaan yang campur aduk, berangkatlah. Pagi sekitar jam 7an gitu. Sarapan terlebih dahulu sebelum masuk kerja. Dan, langit tampak cerah dengan terik yang masyaAllah. Pagi-pagi udah dapat vitamin D yang baik di sini. Ya, masih dengan perasaan campur aduk antara yakin ga yakin akan bisa bertahan lama saat bekerja nanti dengan panas teriknya, serta hawanya yang kurang bersahabat. Jeng jeng jeng (apasih nul. Hehe). Perasaan campur aduk itu pun terjawab, bahwa tak bertahan lama berada diantara jagung-jagung yang siap dipetik-petik itu, akhirnya memilih keluar sejenak. Berteduh. Istrahat. Ngeliat yang lain masih bertahan dan semangat jadi ngilu sedih rasanya. YaAllah lemah amat. Kalah sama cuaca ini. Padahal ya kayak gini udah biasa dilakuin sih tiap tahun, tiap panen jagung. Atau tiap panen padi. Atau pekerjaan lainnya. Ehm.

Memilih berteduh sebentar sembari mengumpulkan kembali mood-nya. ngelurusin niat lagi. Semangat-in diri lagi. Alhamdulillah membaik. Allah menghibur dengan mendatangkan angin, awan-awan bergerak mendekati bola bumi, meneduhkan sebentar, menyejukkan sekitar, cukuplah untuk membuat semangat didetik-detik terakhir menjelang dzuhur. Yeah berhasil. Orang-orang baru keluar istrahat, ku udah dua kali istrahat aja. Proses panen jagung dan lain-lain menghabiskan waktu semingguan. Sedih-sedih gimana gitu rasanya. Yang biasa diceritain momennya pas lagi di Malang dulu akhirnya ngerasain lagi. Heuheuheueh. Salut sama orang-orang yang bekerja keras untuk keluarga dan orang-orang yang dicintainya L.
Abang iyas, aafia, rumaisha. 
Di rumah
Pola orang-orang rumah yang selalu tepat waktu dalam urusan makan. Mungkin hal yang sama juga terjadi di rumah kalian juga begitu. Berasa aneh aja. Haha. Yang kalau dikosan, makan kalau lapar. Makan kalau ga malas. Kalau malas nyari makan ya dibiar-biarin dulu sampai laper lemah gitu. Trus, di rumah ga bisa kayak gitu. Berpacu dalam waktu. Wkwkwk. Pagi-pagi biasanya selaw-selaw dikit dengan urusan makan bisa nanti kalau udah ada warung yang buka atau pas ke kampus. Eh tapi ga ada kayak gitu di rumah. Haha. Yaiyalah. Semua orang juga gitu. Pastinya masak sendiri. Lebih enak dan lebih sehat. Masakah Ibu paling juara deh. Wkwkwk. Cuman, kalau di rumah yang paling sering ada di rumah lah yang jadi juru masaknya. Hohoho. Tinggallah seorang diri saat orang-orang Ngantor. Nasib. Sedih sekaligus terharu tiap ada yang makan masakannya. Hahaha. Ya gimana ga gitu, hasilnya belum ada yang bener. Sayur asem, eh malah keaseman. Sampai bikin keroncong. Khawatir yang makan malah sakit perut. Tapi ternyata enggak juga. Alhamdulillah. Bikin sambal, eh bukannya rasa bawang malah rasa garam. yaAllah gini amat. Tumis, malah kuahnya dikit kali. Weuh. Gini amat ya. Untung orang-orang rumah pada baik. Ga ada yang berkomentar buruk. Komentar baik juga ga ada sih. haeduh. Gak PD amat kalau masak buat orang lain. Apalagi di rumah. Tapi karena udah ga ada orang alias sudah pada nikah ini kakak-kakak, jadinya gitu. Masak buat sendiri mah bebas. Hehe. E, satu sih yang dibilang. “Karena ga ada yang dimakan, makanya walaupun asem banget, asinnya ga karuan, tumisnya kering gituh ya terpaksa dimakan deh.” Hehehehehe. Oiya, satu lagi kalau belum makan nasi tandanya belum makan ya, walaupun udah nge-bakso, atau makan-makanan lainnya. wajib 3kali sehari. Ga bisa kurang. Lebih iya.

Ya. Cerita Random bagian 1 ini cukup sekian. Wkwk. Maaf-maaf kalau kebanyakan haha-huhu-hooho-heuheu-nya ya. Hehehe. Semoga esok langit kita tetap cerah ya.
__________________________

Salam Hangat untuk kalian semua. Sekian dan terimakasih.

See you di #CERITARANDOM, Bag. 2 ya.
Wassalamualaikum. Bye.

Komentar

Posting Komentar