Ketemu Bang Tere!!! #ceritarandombag. 3



Bang Tere!
Begitulah sapaan akrab para penanya kepada pemateri talkshow sore itu. Termasuk aku juga.
Yeah. Bahagia. Sampai deg-degan. Hahhahaha.

Rencana mau ke acara Islamic Book Fair di Jakarta April lalu sudah tertulis di sticketnote. Udah nulis judul-judul buku yang mau di beli. Udah nulis nomor stand-standnya yang nyediain stok buku-buku yang mau dibeli. Salah satunya buku Bang Tere Liye ini. Kebetulan ada keluaran baru dan akan launching pertama kali di pameran buku terbesar tsb, adalah PERGI - lanjutan dari novel PULANG. Udah ngelist juga jadwal-jadwal talkshow dengan pemateri dari para penulis yang pengen ditemui. Ye salah satunya juga Bang Tere Liye. Wkwkwkwk. Antusias lah. Sampe dishalawatin, didoain. Juga sejunlah uang yang dibutuhkan, huhuhu. Hari semakin mendekati hari H. yaAllah. Ini beneran gimana caranya ya, pengen amat ke IBF. Mbayangin lagi jalan, trus milih buku-buku bagus dengan diskon yang lumayan :(, trus dengerin cerita, suka-duka para penulis sehingga bisa nulis buku berpuluh-puluh. Hiks rasanya (ngelus-ngelus-diri). Udah nanya-nanya kabar teman di Jakarta pula. Haha. Ye, rencana aja dulu waktu itu, siapa tahu ada rezeki. Mikirnya gitu. Hahaha.  

Singkat cerita. Udah masuk bulan April. Semakin mendekati hari H. 2 mingguan lagi. Belum ada tanda-tanda jalan baik agar bisa ke IBF di Jakarta. Hahaha. Diakademik juga lagi sibuk-sibuknya, karena sebentar lagi akhir April ada seminar kemajuan. Mulai pegel-pegel karena depan laptop berjam-jam. Dan, entah bisikan dari mana waktu itu, yang meminta aku buat refreshing dikit dengan buka Facebook. Daaaaaaaaaaaan, Taaaraaa. Apa yang ku temukan? Kabar Bahagia. Iya, kabar bahagia untuk kita semua #malahngiklan. Ketemulah sama poster berwarna ungu yang posting oleh salah satu gramedia di Malang, bahwa aka nada acara Roadshow Kepenulisan Bang Tere Liye. yaAllah. Heboh udah loncat-loncat. Yes yes yes. Teman yang ngeliatin heran. Dan, setelah itu harapan ke IBF di Jakarta pun semakin kecil.

Teman 1 : E. Kenapa heboh sekali?.
Me : (ketawa dulu) yaAllah dev. Rezeki anak sholehah ini mah. wkwk. Tere Liye bakalan ngadain talkshow ke Malang, Dev. lalalalalalallalalala
Teman 1 : Oh. Kirain apa (trus dia malah lanjut nonton).
Me : Heeee’ Gitu aja?

Rada kesel sih. Gitu aja tanggapannya? Hello, ini talkshow yang jarang-jarang loh. Beda orang beda kegemeran he. Suara batin mengingatkan ku. Heuuh.

15 April 2018. Jam 16.00. Di lantai 2 salah satu gramedia di Malang. Dengan izin-Nya dipertemukan deh sama salah satu penulis yang produktif kali nerbitin buku baru tiap tahun, yang selalu berhasil membuat ku ingin terus dan terus membaca karya2nya. Whah. Sore itu, dengan penuh kesadaran bisa melihatnya secara live untuk pertama kali. Astaga, sesenang ini.

Talkshow itu dipenuhi oleh para anak muda dan beberapa ibu-ibu. Acaranya santai, tidak banyak aturan, dan tidak juga kaku. Simple dan membaur banget. Hihi. Karena ini bentuknya talkshow, jadi waktu tanya jawabnya lebih banyak. Ada pertanyaan2 serius, ada juga pertanyaan2 yang bikin ngakak L lucu dan rada ga masuk akal sih. Dan, dapat kesempatan buat bertanya. Gemetaran iya. Hahahaha.

Bang Tere. Terimakasih kesempatannya. Saya suka ngikutin karya-karya Bang Tere. Dan, sore ini saya senang sekali bisa ketemu langsung. Saya cuman tahu Bang Tere di Fanpage FB. Kemarin Bang Tere ke Bima, tapi saya malah lagi ga disana. Sedih. Sudah lama sekali saya ingin menghadiri acara-acara Bang Tere, cuman dari semua jadwal yang ada tidak pernah tepat dan dekat. Semuanya jauh. Bahkan saat Bang Tere mengisi acara di Undip, pas hari itu juga saya di Undip. Pernah kepikiran ke acara Bang Tere waktu itu. mumpung di Undip. Tapi itu semua cuman suara batin. Ga sampai keluar. Yang terucap hanya salam, perkenalan singkat, dan juga pertanyaan. Tidak apa, yang penting udah dapat kesempatan mengobrol dengannya lewat tanya-jawab. Hoho.  

Jawaban-jawaban Bang Tere dari pertanyaan peserta berasa menampar ku. Menyadarkan bahwa kesemua hal-hal yang terucap oleh Bang Tere adalah hal yang pernah ada dalam perjalanan idup semua anak manusaia. Termasuk aku sendiri. Satu-dua dan lebih bahkan menjawab dari ketakutan-kekhawatiran-kebingungan yang tidak pernah diketahui akar permasalahannya, yang membuat bingung dan banyak dipikirin. Hal-hal sulit, mudah, senang, sedih, kesel, imajinasi, juga pernah dilaluinya. Latihan latihan dan latihan terus. Gak usah bentur-benturin profesi mu sekarang dengan menulis. Ga nyambung. Nulis ya nulis. Profesi apapun itu tetap bisa menulis. Jangan hanya sibuk nulis status, kalau mau serius itu status-status galaunya kalian dijadiin buku lah bisa. Maka menulislah dengan bener sekarang. Ga usah banyak pamer. Belajar yang bener dulu adik-adik semua. Bang Tere bgt. Ga dibukunya, langsungnya juga gitu. Lebih njleeeeeb eh.

He is Tere Liye. Heu. Satu list penulis yang ditemui ku centang hijau di buku kecil.
Acara talkshow berakhir. Selanjutnya adalah tandatangan buku sama penulisnya (kalau mau). Dibarisan antrian ketemu adik tingkat. Yang juga senang sama karya-karyanya. Bisa ketemu dengan orang yang se-hobi itu semacam ada kebahagian tersendiri. Heehee. Ngobrolnya nyambung aja. Baru kenal berasa dekat. Wkwk. Sering ngerasain gitu. Asal bukan baru kenal, dekat, e langsung ditinggal pas lagi dekat-dekatnya #apasihgalucukhusnul L

Ye, sampailah kita pada sang penulis. Sembari merapikan 4-5 buku yang dibawa. Bang Tere dengan senang hati membuka percakapan singkat seperkian menit dengan para penggemarnya yang sedang mengantri ditandatanganin buku-bukunya. Termasuk aku dan temanku saat dapat giliran ditandatanganin bukunya. Sedikit percakapan yang sempat diabadikan pada buku kecil yang didapatkan tadi sebagai kenang-kenangan karena sudah bertanya.

Bang Tere : Oh. Ini bukunya udah rusak-rusak (sambil membolak-balikkan buku “Tentang Kamu”)
Me  : …………………………….(Eh. Malah diam dan ga tahu harus jawab apa. Kikuk. Speechless)
Teman 2 : Keseringan dibaca bukunya Bang.
Teman ku yang akhirnya menjawab. Hihihi.
Me : Iya Bang. Keseringan Baca. Wkwkwkwk (ikut-ikutan. Haha)
Bang Tere : Kamu suka buku ini ? Sambil nunjuk buku “Sunset Bersama Rosie”
Me : (dengan bangganya ini ngejawab) Whaaaahh. Saya udah baca berulang-ulang kali, dan tetap saja saya nangis, Bang. Hhehehehe.
Bang Tere : (Ngangguk-ngangguk) Kamu dapat salam dari mereka, Anggrek, Sakura, Jasmin, dan lili.
Me : Whhaaaaaahh. Iya-iya Bang, Waalaikumsalm. Terimakasih banyak. (Iya bener kok, aku habis itu senyum-senyum heboh sama teman ku. Trus bilang yaAllah dapat salam dari 4 anaknya Rosie yang pinter-pinter itu)

Dan, selesai. Acaranya, minta ttdnya, jalan-jalannya juga.
_________________
Semoga esok langit kita tetap cerah ya.
Salam Hangat untuk kalian semua. Sekian dan terimakasih.
See you di #CERITARANDOM, Bag. 4 ya.
Wassalamualaikum. Bye.


Komentar

  1. Ceritanya menarik, saya sukaaaaaaaakkkk

    BalasHapus
  2. Yeiyei. Terimakasih sudah berkenan membacaaaaanya. 😘😘😘

    BalasHapus

Posting Komentar