Voli dan Gara-Gara Martabak, #ceritarandombag. 2


Bismillahirahmanirrahim. Setelah cerita random bagian 1 selesai, berlanjut lagi ke cerita random bagian 2. Cerita random bagian 2 ini tidak jauh berbeda dengan cerita random 1 kemarin. Hehehe. Hanya beberapa aktivitas harian beberapa hari kemarin. Waduh nul, emang penting amat ya nyeritain aktivitasnya?. Kalau menarik sih gpp. Ehm. Hohoho. Iya gapapa. Hehehe. Its okay nul, its okay, its okay. Gapapa. Buat belajar. Fokus. Fokus. Istiqomah ya (suara penyemangat yang berbisik. Bergantian dengan suara menjatuhkan). Peran batin. Uwaaaahfttttzz.
________________________________
Jadi. perjalanan sore itu dimulai pukul 4 lewat beberapa menit. Cuaca hari ini seperti biasanya, cerah. Alhamdulillah. Tujuan awalnya hanya ke atm. Waktu tempuh dari rumah ke atm kira-kira 10-15 menit dengan sepeda. Setelah semuanya udah lengkap, kartu atm, surat motor, uang buat jaga-jaga (ahahahaha), berangkatlah, tak lupa pamit sama orang rumah dulu. Biar ga dicemasin. Hihihihi.

“Aji, ke atm bentar. Mau transfer uang tiket” pamit ku.
“Tadi pagi ga jadi beli tiketnya?” tanya beliau.
“Enggak. Tadi cuman nyetor uang doang. Haha.” Sambil pakai helm.
Krik. Tak ada tanggapan seperkian detik. Lalu “Oh. Yasudah”
“Iya. Berangkat dulu. Assalamualaikum”

Percakapan selesai. Singkat. Tapi ga tahu apakah udah jelas atau belum. Yang masih sama, percakapan-percakapan itu tidak pernah bertahan lama. Sekali tema obrolannya selesai, maka hanya diam dan sibuk masing-masing yang terekam. Mau buka obrolan baru lagi, mikirnya lama. Pertimbangan ini itu. Padahal yo ga penting-penting amat yang dipertimbangkan. Ehm. Seringnya gagal untuk ngobrol lama. Lebih banyak drama dalam diam, lalu sunyi. Krik krik krik.

Selamat sore. E sebentar, kalau ada kue dirumah bolehlah diambil, atau air minum untuk menemani dirimu berselancar mata dan jari-jari dicerita random bagian 2 ini. Sebelum ke cerita nostalgia mengunjungi tempat-tempat yang pernah jadi taman bermain dan bertumbuh *ciah* mungkin kita mampir ke cerita seru satu ini dulu kali ya. Hihihi. Boleh ya. Oke, baik. Terimakasih waktunya. 

Berbeda. Iya, Momen pulang kali ini sedikit berbeda dengan yang tahun-tahun sebelumnya. Sebut saja sebagai bonus karna menunda kepulangan saat bulan ramadhan kemarin. Kepulangan kali ini kebetulan akan ada agenda lomba voli Tk. RT. Bahagia banget dah dengar kabar itu. yaAllah, alay ya? hehehe. Tapi ya gimana lagi, susah buat ga heboh senang kalau ada hubungannya sama voli. And then, akhir Agustus lalu, tepat tanggal 30 resmi-lah dibuka per-lombaan voli Tk. RT itu. Diadain oleh teman-teman (mahasiswa) yang sedang KKN. Uwahhhhhhhhh. Mantap. Agenda lomba voli Tk. RT ini termasuk agenda rutinan teman-teman (mahasiswa) KKN dari tahun ke tahun. Disambut antusias sama masyarakat, pastinya. Agenda masyarakat tiap sore pun sedikit berubah dari biasanya. Yang jarang keluar rumah jadi ada alasan untuk keluar rumah. Yang bosan nonton TV, bosan duduk-duduk cerita di serambi rumah, bosan ke ladang, ke sawah, ke empang mulu, jadi ada alasan untuk kabur dari agenda rutinitasnya 1-2 jam, mencari hiburan sedikit, ramai-ramai dengan teman, saudara, dan anak-anak. Bahkan bisa jadi ajang reunian bagi yang jarang ketemu. Semoga hal-hal baik selalu bisa dipetik dari agenda ini atau agenda lainnya. J

Btw, kalau dilihat-lihat ini orang-orang di kampong pada bisa voli ya. Ga pandang kecil-muda-tua. Semuanya pada bisa. Huhuhu. Kalau disimpulin ini desa jadi desa voli ujung-ujungnya. hahahaha.
Ehm. Lewat kegemaran berolahraga ini-pun ku bertemu sama orang-orang dengan kegemaran yang sama pas udah di malang. Mba ipeh, mba vika, mba ari, mba eva, yelly, wina, santi, renika, mas sapri, imen, dinda, farah, soba, dipen, setia, dan kiftiyah (teman seperjuangan voli di mana-mana, jurusan iya, fakultas juga iya) dll. Seru? Banget. Sekarang mba-mas-nya udah ada yang nikah. Udah ada yang hijrah makin sholehah dan terjaga. MasyaAllah. Bahkan mood ku bisa membaik gara-gara main ini L. Jadi, semangat buat merawat hobinya, dan selamat menjalin pertemanan yang erat. Semoga berakhir baik. Allah nge-ridhoi.

Kembali ke agenda lomba voli Tk. RT, berjalan selama 18 hari. Tanggal 16 September lalu resmi ditutup. Berakhir sudah keramaian sore-sore, berganti dengan rutinitas biasanya. Bekerja. Hehe.

Tapi untuk sore itu, sedang tidak berminat untuk ke lapangan voli. Padahal ada semifinal, dimana yang menang bakal ketemu RT kita di babak final. Babak final yang seru. Capek. Ngos-ngosan kejar bola. Diteriakin. Dikomentarin. Dikasih semangat juga. Atmosfer harap-cemas-menang-kalah kedua tim yang semakin meningkat saat kejar-kejaran poin. Bagaimana pun hebatnya masing-masing tim, akan ada yang kalah dan juga menang. Wkwkwkwk. Rupanya tim kita yang jadi juara 2. Pulang-pulang langsung tepar. Hahhaha.

Sekian dari keseruan lomba voli RT kemarin. Kembali ke cerita nostalgia berkunjung ke tempat-tempat berkenangan. Hehehehe.

Di Atm tidak ada yang mengantri (biasanya). Sepi. Jadi, langsung bisa transaksi. Selesai. Jam menunjukkan masih pukul setengah 5. Kalau balik sekarang ga seru. Apa jalan-jalan dulu kali ya. Mumpung lagi keluar. jadi sekalian lama. Sekalian nyari martabak. Atau gorengan gitu. Pikiran itu melintas begitu saja. Hehe.

Deal, memutuskan untuk jalan-jalan sore bentar. Hihihi. Tujuan awalnya ya nyari martabak atau gorengan gitu, e qadarullah ibu-ibu ditempat biasa tutup. Mulai bingunglah, ini mau nyari dimana lagi. Kan ga hafal daerah-daerah sini. Akhirnya muter-muter di jalan pasar sila dulu. Berharap nanti ibu-ibu yang biasa jual martabak udah buka setelah muter-muter ini. Sembari mencari gerobak martabak yang lain. Dari utara ke barat ga ada juga. Akhirnya muter balik ke timur, ga ada juga, malah ketemu yang jual salome (semacam cilok, cuman agak besar seperti pentol bakso 2000an yang biasa dijual bapak-bapak depan jurusan atau dikampus. Hahaha) dipinggir jalan. Yaudah beli deh.  

Ehm. Untuk kedua kalinya ku ke gerobak martabak ibu-ibu langganan. Tetep belum buka, e kayaknya ga jualan. Jam masih menunjukkan pukul 5 lewat sekian menit gitu. Belum mau pulang. Hahaha. Masih mau jalan pokoknya. Ngotot. Mikir, kemana lagi ya? And then, qadarullah lagi deh. Diingetkan untuk melewati kantor Aji dulu. Hehehe. Pas lewatin gedung kantornya, lalu sejenak berhenti, aku senyum-senyum, berseru MasyaAllah, belum banyak berubah. Kejadian-kejadian lucu dimasa itu pun muncul bergantian, bagaimana serunya bermain ayunan, perosotan, naik turun tangga sama anak-anak lain. Kadang juga main sendiri. Hoho.  Bagaimana serunya digangguin kerabat kerja Aji, bagaimana serunya makan rame-rame sama ibu-bapak dikantor, bagaimana serunya ambil jambu, naik pohon jambu, nonton keseruan nge-voli para pegawai kantor tiap sore atau jumat pagi, bagaimana ramahnya ibu-ibu penjaga kantor beserta anak-anaknya. Dan, ibu kepala kantor yang baik. Masih keinget betul wajahnya. Dan wajah-wajah pegawai yang lain. Ah, semoga bapak-ibu sehat-sehat. Anak-anaknya udah pada remaja dan dewasa, pasti. hahaha. Beberapa menit yang berharga. Kembalikan mood yang sedikit kusut karena belum nemu yang jual martabak. wkwk. Senang. Bahagia. Bisa dikasih kesempatan buat berkunjung., menjelajahi tiap-tiap kejadian lalu. Sekarang gedung-gedung kantornya sedang direnovasi. trus ga afdol kalau ga diabadikan gitu. Heheheheheh. 

Dan balik dari situ akhirnya dapat martabaknya. Hehe. Alhamdulillah. Kayaknya emang disuruh jalan-jalan dulu tadi. Niat untuk jalan-jalan diturutin sama Allah. Hihihi. Cuman bukan martabak diibu-ibu langganan.
Setelah dapat martabak, udah ga ada lagi yang dicari. Haha. Berakhir pulang, tapi mampir sejenak di sekolah TK dulu. Btw, apakabarnya teman-teman TK dulu ya? Ehm, pasti udah pada tambah cakep dan manis-manis. Hahahaha. Mau ketemu, Cuman udah lupa sama wajah-wajahnya. Momen-momennya sih masih ada nyangkut satu dua hal. Seperti TK pada umumnya, nyanyi lagu anak-anak, pelangi2, bintang kecil, kasih ibu, dll udah pasti makanan tiap hari dulu. Berebutan sapu-tangan. Berebutan beli mie yang pake mangkok harga 500an ke ibu-ibu penjual yang ada dibelakang pagar sekolah (pas nulis ini kejadian-kejadian itu pun seperti diputar kembali setelah terbenam lama ditumpukan kenangan lain). Sekarang ga tahu deh, apakah sekolah ini masih dipake untuk TK atau udah ndak. Hoho. 

Terimakasih khusnul kecil. Sudah mau bermain dan bernyanyi ceria dulu. Waktu sudah melesat jauh, meninggalkan masa-masa itu. Sekarang khusnul besar udah bahagia bisa berkunjung ke tempat sekolahnya dulu. Sekarang khusnul besar udah ga sering main ke daerah-daerah sini. Sekarang khusnul besar udah bisa nulis dan menceritakan sedikit kejadian masa kecil dulu. Terimakasih khusnul. huhu.

And then. Pulang ke rumah. Perjalanan sore yang menghibur. Disuguhi dengan pemandangan hijau dari tanaman masyarakat setempat, berganti dengan rumah-rumah masyarakat, kemudian berganti dengan empang-empang. Lalu, di jalan rasanya diceramahin ama suara hati sendiri, jangan suka nyari kekurangan dari apa-siapapun, jangan suka bandingin dengan yang lain, karna kamu akan kurang bersyukur jadinya nul. Jadi, liat kelebihannya. Masih banyak hal yang tak bisa orang lain lihat, tapi kamu udah dikasih kesempatan buat menikmatinya. Bersyukur lah nul. Bersyukurlah. Walaupun ga segampang menuliskan dan mengucapkannya. Ah, manusia-manusia. Kurang apalagi cobak dikasih Allah nikmat ini itu. Masih aja ga mensyukurinya. Terus memprotes ini itu. menuntut ini itu. hm. #ngomongkedirisendiri  

Selamat senja. Aku akhirnya sampai rumah. Orang-orang yang menonton voli berbondong-bondong pulang. Wajah-wajah bahagia, wajah-wajah datar, wajah-wajah serius, wajah-wajah kesal, terlihat.
Terimakasih ya sudah mau jalan-jalan, khusnul (ngomong ke diri sendiri). hehehehe.

Ya. Cerita Random bagian 2 ini cukup sekian. Semoga esok langit kita tetap cerah ya.
__________________________________________
Salam Hangat untuk kalian semua. Sekian dan terimakasih.
See you on the next story. Haiyak  
Wassalamualaikum. Bye.



Komentar