Kepada kau yang sedang berbahagia karena sore kemarin dipertemukan dengan orang-orang yang telah lama tak ditemui.
Sebut saja ada perasaan kangen
yang tak dihiraukan oleh kau selama ini.
Sejak pertemuan setahun-dua tahun lalu.
Ini pertemuan tak sengaja. Salah
satu kejadian romantis yang tak bisa digambarkan dengan baik lewat kata-kata
atau mimik juga tubuh kau. Hanya hati yang merasa utuh, mengerti betapa
bener-bener bahagianya bisa dipertemukan kembali dengan mereka, secara tak
sengaja pula.
Lalu,
Kejadian romantis itu dibumbui
dengan saling menjabat tangan, cipika-cipiki sembari mengucap salam dan
bertanya kabar, dan tangan kau merangkul bahu mereka satu per-satu, juga
sebaliknya, bahu kau juga.
Waktu yang berharga
Perjumpaan yang tak terbayar
dengan bertumpuk-tumpuk kertas yang bernilai
Ada sederet nasehat yang
diperoleh
Ada tatapan-tatapan yang membekas
Senyum tawa yang akrab
Romantis sekali
Kalau diinget-inget kembali,
rasanya ingin tertawa melihat ketidakmampuan dan ketidakberdayaan kau sore tadi
Seenaknya saja menyimpulkan
hal-hal yang tak berada dalam kuasa kau
Seenaknya saja mengambil
keputusan padahal kau tak tahu apa-apa
Seenaknya saja tak bermuka ramah
dan tak bertutur lembut pada yang setia bersama kau hanya karena hal kecil yang
tak berhasil kau selesaikan
Kau menjadikan yang lain sebagai
batal empuk untuk ketidaksabaran dan ketidaklapangnya hati kau
Lama-lama
Kesemuanya menjadikan diri kau
lelah, capek, dan kesel
Hahaha.
itu kejadian 45 menit yang
sangat-sangat tidak tepat
hanya banyak-banyak bermohon
ampun
jadi penawarnya
Dan,
Lihatlah.
Bagaimana tak kuasanya diri kau.
Hanya dengan modal ketarpaksaan
niat dan ketidakikhlasan dalam bermohon ampunn.
Kau sudah dihibur oleh Dia.
Kau sudah ditunjukin betapa kecilnya
manusia.
Kau sudah dilihatkan dampak hebat
dari mengingatNya, ya walaupun awalnya kau berat, niat yang bengkok, hati yang
tak ikhlas, dan kesimpulan negativ yang dibangun-bangun dalam diri.
Hahahaha.
Kau tersenyum.
Karena sejak dipintu masuk ada
penjaga pintu yang sedang bekerja berbaik hati mengucap salam pada kau yang
sedang tidak punya mood yang baik.
Kau merasa lebih tenang.
Karena sebentar lagi mendekati
tempat tujuan. Plan-plan bertuliskan Masjid Abdullah terpampang jelas setiap belokkan
dan per-3/4-tan jalan.
Kau merasa lebih semangat.
Dan, segera lupa dengan kejadian
hati 45 menit lalu.
Kau disambut dengat ramah.
Kau diapresiasi dengan ucapan Masya Allah
Adem.
Menuju tempat duduk. Kau memilih
yang dipojok.
Ditengah-tengah, kau menengok
jauh ke dalam
Ada pembicara yang sudah bersedia
berbagi ilmu dan pengalamannya
Yang tampil anggun, berwibawa,
juga cantik.
Kondisi hati kau 45 menit yang
lalu benar-benar telah berubah.
Kau simak dengan baik
Lalu, sekilas pandang
Mata kau berhasil menangkap objek
indah
Dan, benar. Kau mengenalinya.
Orang-orang yang sudah lama kau tak temui, dan tak dipungkiri bahwa kau kangen
sekali dengan mereka.
Begitulah.
Kejadian romantis sore itu
Dari Dia, Yang Maha Romantis.
Tuhan-lah
Yang Maha Romantis
Tuliskan
kisah fantastik
Pertemukan
kita------------------ Sepotong
lirik ‘Tuhan Maha Romantis’ dari kak
Azhar.
Komentar
Posting Komentar