Kau Pernah...




Menunggu.
Ada orang yang rela menunggu diri kau datang.
Walaupun ia tahu bahwa yang ditunggu tak ada harapan atau rambu-rambu akan datang.
Parahnya, ia masih tetap memilih menunggu.

Pergi.
Ada orang yang rela pergi.
Agar yang ditinggal pergi bertemu dengan yang lebih baik.
Parahnya, ia yang pergi masih berharap yang ditinggal bahagia

Bertahan.
Ada orang yang rela bertahan.
Agar yang didekatnya tidak jatuh dan melakukan hal-hal bodoh.
Parahnya, ia yang bertahan hebat sekali memakai topeng kepura-puraan.

Berlari.
Ada yang sedang berlari menuju kau.
Tapi rute jalannya sedikit berliku juga berkerikil
Oleh orang yang masih berada disekitar kau.

Berjalan.
Ada juga yang berjalan perlahan menjauh dari kau.
Pelan-pelan sekali hingga kau tak sadar bahwa jarak semakin jauh dengannya.
Atau kau sebenarnya sadar bahwa ada yang mencoba menjauh perlahan-lahan.

Kau biarkan.
Kau sadar, mempertahankan orang dengan ketidak-adanya hati yang ikut serta akan menyisakan kelukaan yang mengakar.

Memeluk erat
Ada yang sudah siap dan mau memeluk erat kesemuanya yang ada pada kisah kau, baik yang lampau, hari ini, dan masa-masa mendatang.


Melepaskan genggaman.
Ada juga. Karena ada genggaman lain yang lebih membuatnya merasa baik-baik saja. Merasa terjaga. Merasa nyaman.

Ikatan.
Ada yang memilih mengingat kesemuanya dengan tali suci yang disebut janji untuk selangkah bersama dan membersamai hingga waktu berkata cukup. Waktunya ada yang harus pergi. Dan lainnya menetap lebih lama.
Ada juga yang memilih meleraikan ikatan-ikatan yang udah terikat kuat hanya karena ada satu ikatan yang terlepas dari kontrolan.

Dan

Kesemuanya hanya cerita.
Cerita-cerita yang segera berlalu. Berganti. Terlupakan. Dan yang paling baik adalah cerita-cerita yang bermakna. Meninggalkan hal-hal bermanfaat bagi lainnya.

Kekal
Dunia yang tak kekal. Dunia setelah dunia ini yang kekal.
Kekal.
Kau tak kekal. 

Komentar