I just wanna say... #aletter

Eun Suh Kecil di KDrama Endless Love yang baru kutamatkan kemarin untuk kali ke-3nya. KDrama puaaaaaaaaling legend sedihnya. Tiap eps gak ada tuh yang gak ada nangisnya. Sial. 

Dulu, paling gak suka kalau dengerin orang berseru "ini anaknya bu tati yang terakhir, ya?" "sabar ya, baik-baik sama tantenya" "kasian, masih belum tahu apa-apa sudah ditinggal pergi" "gak rindu sama mamamu?" dan sebagainya.

Dulu, tiap ada yang berseru seperti di atas, hanya bisa diam dan menunduk. Anggukkan dan senyuman, juga berseru iya mengiringi adalah bentuk respon dariku yang umurnya masih belum genap 10 tahun. Waktu itu tidak begitu mengerti apa yang sedang kurasa. Yang pasti, ketika orang-orang berseru terkait mama maka ekspresi dan juga kondisi hati berubah seratusdelapanpuluhderajat. Hahha.

Aku bilang bahwa hanya bisa diam, menunduk, yang juga senyum lalu kata "iya" terucap adalah jawaban paling bisa kuberikan karena jauuuuuuuuuuuhhhhhh dibalik semua itu, aku berusaha untuk berseru ke diri sendiri untuk tidak menangis, untuk tidak terlihat mewek, untuk tidak terlihat matanya berkaca, sebisa mungkin aku meminta ke dalam diri sendiri bisa kuat melewati obrolan paling tidak aku sukai ini.

Hatiku berasa ketusuk-tusuk. Haha. Kayak iklan ajeeeh dah. Ya, memang begitu rasanya. Cuankiiii. Eh. Itu makanan. Sakit bet rasanya. Sakit yang tak berdarah. Mungkin tampak alay ya? Ya gapapa, memang beberapa hal yang dirasakan semisalnya kehilangan, orang-orang akan merasa begitu sakit. Tidak semua. Tapi, tetap ada.

Bahkan, hingga beranjak jadi anak SMA trus lanjut kuliah, ketika ada yang ungkit-ungkit terkait mama masih suka sedih dan mau nangis. Masih suka ga bisa ngontrolin diri. Sebegitunya ya. Hehe.

Huft. Usiaku masih belum cukup bahkan jauh sekali dari kata cukup untuk mengerti apa artinya sebuah pelajaran hidup tentang bab kehilangan.

Sampai sekarang pun paling gak bisa dengerin kabar kehilangan, apalagi kalau udah nonton yang ceritanya kehilangan-kehilangan. Duh. Nangesssssss udah jadi teman nonton.

Tiap liat kedua kakak perempuanku yang sudah jadi seorang ibu sekarang ini, aku sangat-sangat berharap dan berdoa ke Tuhan biar dipanjangkan umurnya. Setidaknya, ketika mereka harus kembali, anak-anaknya sudah lebih dewasa dan mengerti dengan baik bagaimana bab-bab dalam hidup ini. Aku takut, sangat takut sekali, sosok diriku, hehe, rasa yang aku rasakan selama ini, harus terulang lagi pada ponaan-ponaan sayang. Ponaan-ponaan terbaik. Anak-anak yang mengajarkan ku untuk bisa jadi bibi yang tulus dan baik juga mengerti mereka.

Esok lusa, ada satu kata yang selalu inginku ucapkan pada orang-orang yang akan mengisi seluruh ruang di dalam hatiku.
I just wanna say, I Love You.
Sejuta kali dalam sehari, begitu lirik lagu ost film Habibi dan Ainun 3.
Akan memeluk dan mencium mereka setiap waktu, selama aku masih bernafas.
Sesederhana itu.

Berharap, besok lusanya lagi, jika aku harus pamit lebih dulu mereka yang ditinggalkan tidak akan merasa kekurangan kasih sayang, kata 'i love you', peluk dan cium dari seseroang yang Tuhan kirimkan untuk mencintai mereka di dunia.

Huwaaaaaaaaahhhhh..
Begitu menyenangkan. Begitu indahnya ya.

Satu lagi.
Dulu yang suka nanya-nanya 'apakah aku tidak rindu dengan Mama?'
RINDU BANGET.
kalau kata Choi Taek (KDrama: Reply 1988): I miss my mom every single day.

Dah.

Malang, 31 Mei 2020.

Komentar