Dapat Teman Baru, Banyak Sekali!!!

 Dua bulan terakhir ini, dapat buku banyak dari beberapa orang.

3 buku, pertama; Love Sparks In Korea Karya Asma Nadia, Critical Eleven Karya Ika Natassa, dan Beyond The Inspiration Karya Felix Y. Siauw. Waktu itu sedang buka snapgramnya orang-orang, dan sampailah di akun @atikalamis.

Ika sedang preloved buku-bukunya. Sikaaaatttt!!! Saya segera DM, menyebutkan 3 judul pertama. 2 buku gagal dipinang karena lebih dulu dipinang orang lain. Sedih? Dikit. Padahal ya baru juga beberapa menit di upload, sudah sold out sebagian besar. Diakhir DM, jadi fix hanya 2 buku. Eh, pas pengambilan bukunya malah dikasih bonus. Jadilah 3 buku yang diadopsi...



Dear @atikalamis, semoga kebaikan, ketulusan, dan keramahan dirimu menjadi awet dan jalan menuju hal-hal baik dalam hidup. Baik di kehidupan dunia, lebih-lebih akhirat. Saya bersyukur bisa kenal kamu. Momen-momen ke Semeru bareng 2016 lalu, menjadikan dekat tanpa sering bersama-sama. Memang ya, perjalanan jauh, apalagi mendaki gunung membuat satu sama lain saling kenal dengan baik. Meninggalkan kesan yang tak mudah pudar diingatan. Dan, saya bersyukur, berterimakasih kepada diri sendiri atas keputusan waktu itu ikut serta mendaki (walaupun sampai di Ranu Kumbolo dan Tanjakan Cinta) Semeru bersama teman-teman yang lain. Semanga, lancar-lancar karir di Jakartanya. 

1 buku, kedua; Enteng JODOH Enteng REZEKI Karya Ippo Santosa dan Shamsi Ali. Buku tersebut akhirnya mendarat di rak buku saya dengan teng teng teng secara tidak sengaja. Bahkan, terlintas di kepala akan dapat buku, tidak ada. Murni, bertamu ke rumahnya untuk antarin buku pesanan di @katibukuku. Sebuah lapak jualan online yang saya jalankan. Hehe.

Kak Yuli Dompu, begitu nama kontak yang tersimpan di HP. Pertama kali ketemu Kak Yuli, 2019 bulan September di Alun-Alun Malang. Waktu itu, salah satu tim editor dari penerbit Mandiri Jaya Malang sedang berkunjung ke Malang dan sekalian ngajak kumpul lewat grup chit-chat, juga agenda tukar buku. Kaget satu sama lain ketika berkenalan menyebutkan daerah asal. Setelah itu, auto akrab. Haha. Begitulah hukum alamnya, ketika di tanah rantauan, trus tiba-tiba ketemu sama orang yang sedaerah maka berasa ketemu dengan keluarga sendiri.

Kembali ke mengantar buku.

Siang itu, sepulang kerja, saya segera menuju rumah Kak Yuli. Sesampai di rumahnya, mata saya sudah dimanjakan dengan buku berjejer-jejer di rak. WOWWW. Tidak heran ketika Kak Yuli nulis di FB, ya memang bekalnya gak kaleng-kaleng. Transaksi jual-beli buku selesai, dan sebelum pulang malah dikasih buku. Udah ketampol rezeki buku jualan, ketampol lagi sama rezeki buku baru. Mau Meleleh. Astaga. Hahahha. Maaf alay. Hixxzzzzz.... 

"Bentar. Kira-kira kamu suka baca buku apa?" Tanya Kak Yuli.

"Bebas, Kak. Tapi lebih sering ke novel sekarang." Saya jawab.

"Oke. Dirimu masih berjalan 24 kan, pasti lagi bingung atau ya lebih sering galau dengan masalah jodoh dan rezeki." Kak Yuli menebak, yang tidak melenceng sama sekali.

"Udah, Kak Yuli lho juga ngalamin kok. Jadi, tahu dan bisa ngerasain juga." Lanjut Kak Yuli.

"Bentar. Ini buku buat kamu. Cocok." Sambil menyerahkan buku bersampul hard cover.

"Kalau udah selesai dibaca, direview aja, kalau mau."

Dan saya dapat ilmu baru terkait tulis-menulis. Ilmu yang disharingkan oleh Ibu 3 Anak tersebut. Yang selain aktif di grup Komunitas Bisa Menulis, juga aktif berbagi cerita tentang tumbuh kembang anak-anaknya dan cintanya terhadap anggota keluarga juga sanak saudara, sahabat. Kak Yuli, terbaik memang. Semoga besok-besok masih ada umur buat ketemu dan bertamu lagi ke rumah. Cerita pertemuan dengan Kak Yuli ditutup dengan sebuah kalimat andalan kalau ketemu orang baru trus orang baru tersebut kenal dengan teman yang juga kita kenal. Rupanya dunia selebar daun kelor ya. Hehe. Kak Yuli ternyata kenal dengan teman di tempat kerja.

Kalau masih aktif di FB, bisa kepoin cerita-ceritanya di FB @Yuliana Setia Rahayu.

The last, 5 buku ketiga ini bener-bener buku baru buat saya. Baru yang dimaksud di sini adalah genre dari buku itu sendiri. Yeah, 5 buku dari Aba Sadam. Kakak tingkat yang sedaerah, sekampung. Yang baru tahu dan ketemunya pas di Malang. 

Awal mulanya adalah buku Shirah Nabawiyah. Waktu itu lagi baca Shirah Nabi, dan seusai membaca kisah-kisah perjuangan Nabi rasanya kayak ditusuk-tusuk jarum. Nyelekitin gitu, dan itu daleeem sekali tamparanya buat diri saya sendiri yang selama ini masih ehmmmm leha-leha. HIXZZZZZ. Saya memotret buku tersebut, lalu mengupdate di story FB disertai stiker api berkobar. Menunjukkan, bahwa buku tersebut benar-benar bikin saya jatuh cinta dan berkobar-kobar semangatnya untuk segera membaca kisah berikutnya, lagi. Lewat story tersebut, saya mendapatkan respon dari beberapa orang. Ya, salah satunya adalah Aba Sadam. 

Yeah. Setelah beberapa hal diobrolkan terkait perbukuan, sampailah pada ujungnya yaitu saya mau pinjam buku-bukunya. Buku-buku yang diceritakan. Eh pas ketemu sesuai dengan yang dijanjikan; waktu dan tempat, malah bukunya gak sekedar dipinjamkan tapi jadi hak milik. Weh. Saya suka!!! Hahha. Begitulah, pulang-pulang bawa buku banyak banget dengan genre baru buat dunia perbukuan saya. Hhhhmmmmmm...





Latar fotonya bukan ngeiklan yes. Wkw. Emang cuma ini doang spot foto yang bisa ditemukan. Didukung oleh lampu yang terang benderang.

Bener-bener ya, dunia perbukuan dan jangkauan bacaan saya emang masih dangkal. Dangkal banget. 

Sekian...


Komentar