Buka puasa hari ini sangat syahdu. Di bawah cahaya rembulan
hari ke-12 menuju ke-13 puasa ramadhan. Pemandangan yang selalu indah. Memberi ketenangan.
Saat menyemil semangka, kurma, dan es buah, aku menikmatinya sembari memandangi
bulan dan berdoa dalam hati.
Apakabar orang-orang yang aku kenal? Apakah mereka sedang
memperhatikan bulan yang sama? Apakah mereka merasakan ketenangan, kenyamanan,
kebahagiaan seperti yang aku rasakan? Apakah hanya aku sendiri yang mengartikan
peristiwa indah ini menjadi hal yang mendalam dan istimewa? Beberapa kali aku
menunjukkan bulan, bintang atau keindahan lainnya kepada orang-orang yang
kukenal. Sayangnya, hampir belum ada yang memiliki ekpresi atau antusias yang
sama seperti aku mengekpresikannya. Dalam hati kecil, aku merasa aneh
(kadang-kadang) karena menyukai hal-hal demikian, menangis terharu hanya karena ada momen ambulan lewat dan para pemotor membantu membukakan jalan, tersenyum
tiada henti saat angin sepoi terasa segar menyentuh pori-pori wajah. Hal-hal
receh yang bagi orang, tapi istimewa dan menarik untukku. Aneh? Apakah ada di
luar sana orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama?
Aku berharap ada, dan menemukan mereka. Atau setidaknya,
mereka yang tidak menjudge terlebih dahulu terhadap apa yang kulakukan. Tapi,
tapi, pikiran orang memang bukan hal yang bisa dikendalikan oleh diri ini. Lagi-lagi
belajar untuk mengontrol cara mengelola komentar orang lain. Aku berharap bertemu
mereka yang siap menemaniku barang 5 menit misalnya menikmati pemandangan
langit jingga dengan rembulan menggantung indah. Tanpa bersuara, hanya diam,
menyimak, merasakan hawa ketenangan dengan sadar dan penuh jiwa. Aku berharap
bertemu mereka yang saat menikmati deburan ombak di pinggir pantai selama 5-10
menit misalnya untuk mendengarkan alunan khas ombak saat menabrak bebatuan, membiarkan kaki basah oleh air laut.
Ingin juga mereka yang selalu menikmati sesuatu hal tanpa banyak
mengobrol. Atau sesekali mengobrol menyatakan apa yang sedang dirasakan dan
terlihat.
Adakah mereka tersebut? Atau aku yang harus kembali mengulik
diri sendiri? Mencari tahu hal lebih baik lagi. Memberi pemahaman lagi pada apa
yang sekarang dipahami.
Ramadhan hari ke-12 yang membawa aku untuk lebih banyak
berinteraksi dengan Al-quran karena sedang ada kegiatan pesantren kilat. Sekelilingku
sibuk masing-masing dengan al-quran, dzikir, dan saling bahu-membahu membantu. Ada
bayi-bayi lucu anaknya para ustadzah. Ada adik-adik yang polos tapi mereka nampak
sudah mulai tumbuh menjadi remaja yang sedikit kesal kalau dilarang-larang oleh
orang dewasa. Yang mereka tidak tahu, apa yang dilakukan oleh orang dewasa demi
kebaikan mereka.
#12Ramadhan #JurnalRamadhan #30harimenulis
Komentar
Posting Komentar