Aku Terlalu Percaya Kamu || 25 Jurnal Ramadhan

 

Aku adalah seorang dengan kepercayaan diri penuh akan perjalanan hubungan kita.

Aku adalah seorang yang dicemburui oleh kawan-kawan akan kisah kita.

Aku adalah seorang dengan mimpi bahwa esok cerita kita akan berakhir dengan akad.

Kita berjalan, dengan senyuman tak lepas dari wajah.

Kita menyapa, dengan bunga yang tumbuh subur di hati.

Kita menggengam, bertekad menjaga satu sama lain.

Tidak lupa, semuanya dalam iringan senandung lagu I Wanna Grow Old with You. Lagu sejuta umat, kita adalah salah duanya.

 

Namun, sayang. Tawa-tawa kita. Receh-receh kita. Marah-marah kita. Kecewa-kecewa kita. Diam-diam kita. Sedih-sedih kita. Jumpa-jumpa kita. Seluruh kenangan yang terakum dalam satu kotak cerita itu tiada arti.

 

Kamu dengan ringannya, berkata “udahan

Kamu dengan gampangnya berseru “Maaf, hehe”

Kamu dengan kata “hehe” menghapus semua “haha hihi huhu hoho” selama ini yang terekam rapi dalam berkas memoriku.

 

Tidak pernah selintas pun terpikirkan olehku. Tentang bagaimana cara kamu akan pergi. Harapanku kini tak bersambut tanganmu. Kegagalan bertandang. Tidak ada lagi yang bisa menahanmu untuk tetap tinggal. Seribu satu cara pun usahaku. Sia-sia saja. Yang akan pergi akan selalu punya alasan untuk pergi.

 

Aku akan baik-baik saja seiring waktu. Aku pun berharap bahwa caramu pergi, jangan sampai terulang lagi. Jangan sampai perempuan yang sedang membersamai kamu merasakan pedih yang sama denganku. Itu tidak adil untuknya, perempuan yang juga aku sayang, yang aku dekat, sahabat sepermainanku terpuruk oleh laki-laki yang sama.


#25Ramadhan #JurnalRamadhan #30harimenulis

Komentar