Menemukan Saat Mengikhlaskan || 26 Jurnal Ramadhan

 

Sejauh-jauh kakiku melangkah

Padamu jua kakiku terhenti

Aku membiarkan diri larut dalam berbagai hal

Membebaskan jiwa dan segala rasa

Mengijinkan jiwa lain untuk mengecap

Ditemukan, kadang menemukan.

Bertahun-tahun perjalananku menelusuri

Kota demi kota

Desa-desa yang jauh entah berapa kilometer jaraknya dengan kota tempat tinggal kita

Berbagai macam rupa dan Bahasa dijumpai

Berakhir di Sabang, namun belum sampai Merauke

Tidak ada kamu dalam kamus hidupku seusai acara perpisahan sekolah

 

Kini, aku telah selesai dengan berbagai keseruan hidupku bersama kawan-kawan di rantauan

Aku memutuskan untuk pulang pada rumah yang bernama keluarga

Pada kota tempat kita lahir dan dibesarkan

Namun, jiwaku telah berpenghuni

Ia yang kutemui sewaktu merantau

Hari-hariku layak seperti manusia pada umumnya yang berkekasih

Ada yang bertamu; kadang sore, kadang malam

Ada yang dijawab; ketika ditanyakan

Namun, badaiku juga seperti manusia pada umumnya

Melepaskan kekasih

 

Tuhan menjadikan aku dan dirinya harus memilih

Pilihan yang sesungguhnya bukan-lah sebuah pilihan

Sebab, tak ada yang dapat menandingi besarnya kasih dan cinta kedua orangtua

Aku tidak ingin memulai langkah pertama kebersamaan dengan melawan restu

Kepulanganku yang berbeda, membawa sebongkah luka yang entah kapan akan terkikis dan habis.

Ia orang yang aku rasa tepat ternyata Tuhan tidak

 

Aku menjalani hari-hari

Dengan kesibukan-kesibukan yang menguras

Hingga tidak ada kesempatan lagi untuk meratapi kisah lalu

Dengan hati yang baru selepas mengikhlaskan seorang

Tidak pernah ada niatku untuk lekas mencari pengganti

Namun, keputusanku lagi-lagi tidak selaras dengan mau Tuhan.

Setelah kabar kepulangan waktu itu

Nampaknya ada yang telah lama menunggu

Sembari menyiapkan keberanian…

 

Kamu… bertamu pada hatiku

Tidak ada dalam benakku

Bila hari-hariku denganmu

 

Tuhan yang Maha Segala

Sejauh-jauh aku menelusuri kota-kota Mu

Sejauh-jauh aku mencari

Sejauh-jauh aku mengembara

Semuanya terhenti pada seorang yang telah lama kenal

Seorang yang dalam benakku hanyalah sampai menjadi kawan yang baik

Rupanya Engkau jadikan seorang tersebut lebih ialah, kawan yang baik untuk seumur hidup.

#26Ramadhan #JurnalRamadhan #30harimenulis

Komentar