Halo, aku kembali walaupun lebih telat. Hari keempat yang tidak baik-baik saja karena pagiku diawali dengan mood menjengkelkan. Sebagian hatiku yang lain mengatakan selow dan gak usah dimasukkan ke hati komentar orang lain yang baru di kenal. Sedangkan, bagian hatiku yang lain menyerap kalimat beliau hingga menimbulkan kejengkelan hati dan bad mood. Hari itu perasaanku lebih dominan dibanding pikiran sehingga tidak bisa terkontrol.
Kenapa sih selalu diulang-ulang bilang aku anaknya gak semangat (loyoan dan lambat), kurang hiburan, perlu latihan militer. Gimana ya, tanpa dibilang berulang kali, aku udah tahu dengan karakter seperti itu. Aku mau merubahnya? Ya mau lah tapi ya kembali ke setelan awal aja. Memang udah begini anaknya. Di otaknya penuh sama berbagai hal yang dipikirkan. Siapa juga yang mau mikirin itu semua? Aku aja gak mau, tapi entah kenapa selalu aja kok dipikirin. Aku capek dikomentarin itu terus, capek juga dengan pikiran sendiri yang gak menghasilkan apa-apa. Sebelum banyak hal di luar diri yang bikin capek, pikiranku sendiri udah bikin capek.
Enggak semua manusia itu sama, sat-set. Tolonglah liat dari kacamata yang lain. Aku kesel sekali ya, nulis ini pun jadinya kesel. Hahahaha. Lihatlah dari sisi yang lain. Gitu.
Udahlah hari itu bawaannya bete aja sampai aku bersikap bodoh amat dan cuek. Sebenarnya enggak mau kayak gitu, tapi hari itu aku gak bisa ngendaliin emosi marah yang bergejolak. Huwehh.
Aktivitas ku seperti hari-hari sebelumnya. Memandikan Aqsa, menyusui Aqsa, boboin Aqsa, main sama Aqsa, dan ganti popoknya Setelah magrib, telponan sama papa aqsa. Kangennya. Aqsa fokus liat papa dari layar Hp, ada kakek joko dan uwak nura juga di sana. Kata mereka, aqsa mirip aku, haha, wawwww, senang, soalnya dari kemarin dibilang mirip papanya. Tapi, dilihat emang mirip papanya waktu kecil. Aku ga punya foto masa kecil jadi gak tahu dan gak bisa nyocokin atau bandingin.
Semenjak jadi ibu pun, aku mencoba untuk kreatif dengan barang seadanya di rumah untuk aqsa. Kalau kemarin-kemarin aku bikinkan gambar kontras di word trus diprint. Kalau hari itu aku bikin semacam batal untuk boboin aqsa tapi dari gulungan selimut yang dimasukkan ke dalam sarung batal dan mengikuti bentuk sarung bantal tersebut. Nanti aqsa ditempatkan dibagian tengah. Seru sih aku bikinnya, dan kucobain malamnya. Works, buat ia bobok.
Siangnya aku bikin video dan foto untuk bahan konten di shopee video. Lumayan bikin pundak panas dan pegel🤣.
Udah itu aja. Hari keempat yang lancar namun hatiku tidak baik-baik saja. Aku masih dengan jiwa penakut, lemah, dan tak berdaya. Argumenku tidak pernah berani tersampaikan. Hanya tercekal di tenggorokan dan kembali kutelan. Susah ya jadi manusia seperti itu karena selalu kalah dan diremehkan.
Malam sebelum tidur, kupandangin anakku yang sedang tertidur. Hebat dan berani ya anakku memilih aku sebagai ibunya. Ia percaya padaku, dan Allah percaya padaku juga menitipkan manusia mungil itu dalam dekapanku yang semoga tenang dan menghangatkan untuknya. Aku sampaikan terimakasih untuk 1 hari yang telah berlalu. Aku minta maaf karena belum bisa melakukan yang lebih baik lagi karena saat ini baru bisa memberikan yang terbaik versiku.
Sekian, salam sayang ibu aqsa.
Komentar
Posting Komentar